Login

Welcome to Computek

~ Computer and Technology ~

Dari Tradisional ke Era Digital

Posted by Admin 01.33, under | 3 comments


Jika melihat semua arsip – arsip yang ada di institusi pemerintahan, semua data yang ada masih dalam bentuk kertas dalam map-map yang banyak sekali jumlahnya! Ironis memang, ditengah-tengah era yang sangat maju seperti sekarang masih saja ada hal seperti itu. Sebagai contoh, kemarin saya pernah kehilangan SIM (Surat Ijin Mengemudi) yang disimpan didalam dompet, ketika hendak membuat baru SIM yang hilang tersebut, saya diminta data berupa KTP, padahal KTP saya juga ikut raib dalam dompet. Sayapun kebingungan sehingga sibuk mondar-mandir di tempat pembuatan SIM, tak lama kemudian saya diminta untuk mendatangi bagian arsip, dan ketika sampai di ruangan tersebut, saya melihat ruangan arsip yang seperti gudang karena banyaknya lebaran data-data para pembuat SIM. Saya berpikir, “kenapa  tidak dibuat data berupa digital dengan menggunakan database?” , disana terdapat seorang petugas yang bertugas untuk mencarikan arsip yang dibutuhkan oleh para pembuat SIM baik yang memperpanjang maupun yang kehilangan. Para petugas itu pun dengan teliti mencari arsip-arsip di ruangan tersebut. Setelah menunggu cukup lama kira-kira 15 menit, petugas akhirnya mendapatkan data-data saya ketika pembuatan SIM sebelumnya, saya lalu berfikir dalam hati “nah kalo gedung arsip ini kebakaran datanya pada hilang dong!!” dan saya pun sadar akan tidak efektifnya sistem yang masih ada saat itu bahkan sampai sekarang.
Berkaitan dengan sistem informasi nasional, dinegara kita ini masih memakai metode jaman dahulu, tidak serba digital, contonya : KTP, SIM, Kartu Keluarga, dan lain lain,  juga sebagian yang masih terlihat dalam berupa kertas yang dilaminating. Masalah yang muncul adalah ketika kehilangan salah satunya, kita harus memperbarui dengan cara yang lumayan terbilang rumit, contohnya seperti yang saya alami diatas, apabila semua data dan arsip saya tersebut sudah dalam bentuk digital, mungkin prosesnya akan sedikit lebih cepat dan efektif ketika memperbarui SIM yang hilang. Tapi sayangnya hal itu tidak serta merta cepat diubah oleh istititusi terkait atau institusi pemerintah lainnya. Seharusnya semua data yang penting  haruslah didigitalisasi dan diinputkan ke dalam database sehingga data itu tidak simpang siur keasliannya.
Bila kita memiliki sistem informasi nasional yang didalamanya teradapat data-data tentang  kependudukan, ketika adanya pertumbuhan penduduk dan informasi tentang jumlah penduduk, maka akan mudah diketahui dan dapat dipantau dengan cepat. Tapi bila kita akan mengubah sistem yang lama ke sistem yang baru menurut saya akan menemukan kesulitan, dan harus melewati tahap yang panjang.  Contoh kasus yang kita sering lihat adalah adanya kasus mengenai manipulasi data yang sering dilakukan oleh birokrasi di institusi terkait, bila hal ini tidak segera diberantas maka percuma saja ada pembaharuan di sistem informasi nasional tersebut.
Saya berangapan bila akan membenahi sistem nasioanal yang ada sekarang harus mempertimbangkan beberapa hal  meliputi:
1.       Biaya yang akan dialokasikan
2.       Sumber daya masyarakat
3.       Media penunjang

Biaya
Berbicara mengenai biaya yang dialokasikan haruslah sesuai dengan apa yang dibuat. Ada kata kiasan “harga menentukan kualitas” jadi bila biaya yang dikeluarkan cukup besar berarti haruslah memiliki kualitas yang bagus dan handal.

Sumber Daya masyarat
Bila sistem sudah selesai dibangun, apakah masyarakat bisa mengakses dengan mudah? Apakah semua lapisan masyarakat mengerti cara mengakses sistem? Hal ini sangat penting agar sistem informasi yang dibuat tidak sia-sia dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi masyarakat.

Media Penunjang
Sistem informasi saat ini sudah banyak yang bisa diakses secara online, namun ada pula yang masih lokal. Jika sistem informasi sudah bisa diimplemetasikan, apakah masyarakat daerah sudah mempunyai alat penunjang untuk mengakases sistem tersebut? Dan bila sistem informasinya diakses secara online apakah sudah adakah jaringan internet yang masuk ke daerah terpencil? Hal ini penting menurut saya agar semua masyarakat bisa mudah mengakses sistem informasi yang ada, tidak hanya orang kota saja, orang desa pun bisa mengkasesnya secara langsung.

Bila saya diberi dana 1 Triliun untuk membenahi sistem informasi nasional, apa yang akan saya lakukan?
Saya akan membagi uang tersebut menjadi bebarapa bagian:
1.       Untuk membangun sistem.
2.       Biaya untuk memajukan sumberdaya masyarakat kita, seperti mengadakan training masyarakat tentang menggunakan komputer dan lain – lain berkaitan dengan Informasi dan Teknologi.
3.       Memberdayakan pelajar dan mahasiswa, yang nantinya bisa membantu untuk membangun sistem dan mempelajari kelemahan sistem. Jadi dengan hal tersebut, bangsa kita akan maju dan masyarakatnyapun juga akan maju untuk melihat teknologi di era yang canggih saat ini.
Bila kita sudah mampu mewujudkannya, berarti kita harus sadar betul untuk mempergunakan secara bijak dan memelihara secara terus menerus apa yang telah kita bangun tersebut. Bangsa kita haruslah maju dengan era flooding information yang ada saat ini, bukan bangsa yang tertinggal dan statis karena tidak mau maju.

3 comments:

lumayan, memang harus ada perubahan, jangan ketinggalan sama negara-negara lain!

Masalahnya.. di kantor-kantor semacam kantor polisi itu belum begitu melek IT. Mereka kebanyakan belum begitu mahir menggunakan komputer.. sampai saat ini juga masih banyak kan di kantor-kantor kepolisian yang masih menggunakan mesin ketik.. :)

bner banget.. dari jamannya warkop masih lengkap sampe sekarang tinggal indro doank.. indonesia bisa di bilang maju pembangunannya saja.. tapi untuk teknologi (komputerisasi) pada sistem pemerintahannya masih kudet(kurang update). Padahal klo dilihat rakyatnya pada update semua..
klo mnurut pengamatan saya sih, dr pihak" tertentu yg malas berpindah ke era digital atau pemerintah masih fokus di bidang perekonomian.. ^o^

Posting Komentar